Tantangan dan solusi dalam pengawasan aktivitas perikanan di Indonesia menjadi perbincangan hangat di kalangan para ahli kelautan. Di tengah kekayaan sumber daya laut yang melimpah, Indonesia dihadapkan pada berbagai masalah terkait pengawasan aktivitas perikanan yang berkelanjutan.
Menurut Prof. Dr. Rokhmin Dahuri, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, tantangan terbesar dalam pengawasan aktivitas perikanan di Indonesia adalah tingginya tingkat illegal fishing yang merugikan negara. “Illegal fishing merupakan ancaman serius bagi keberlanjutan sumber daya laut Indonesia,” ujar Prof. Rokhmin Dahuri.
Selain itu, infrastruktur pengawasan yang masih minim juga menjadi kendala utama dalam mengawasi aktivitas perikanan di Indonesia. Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan, hanya sekitar 30% wilayah perairan Indonesia yang tercakup dalam sistem pemantauan dan pengawasan.
Namun, tidak semua harapan harus pupus begitu saja. Sejumlah solusi telah diusulkan untuk mengatasi tantangan tersebut. Salah satunya adalah dengan meningkatkan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat dalam melaksanakan pengawasan aktivitas perikanan.
“Kerja sama yang baik antara semua pihak dapat memperkuat pengawasan aktivitas perikanan di Indonesia,” ujar Dr. Susan Herawati, Direktur Eksekutif Jaringan Masyarakat Pemantau Perikanan Indonesia (JMPPI).
Selain itu, pemanfaatan teknologi canggih seperti satelit dan sistem informasi geografis (SIG) juga dapat menjadi solusi efektif dalam meningkatkan pengawasan aktivitas perikanan. Dengan teknologi tersebut, pihak berwenang dapat memantau aktivitas perikanan secara real-time dan mengidentifikasi potensi illegal fishing dengan lebih cepat.
Dengan upaya yang terus-menerus dan kerja sama yang baik antara semua pihak terkait, diharapkan tantangan dalam pengawasan aktivitas perikanan di Indonesia dapat diatasi secara bertahap. Sehingga, keberlanjutan sumber daya laut Indonesia dapat terjaga untuk generasi mendatang.